Fisika (Bahasa Yunani: φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις (physis), "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan  atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang  yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk  segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta  sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul  dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh  sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika  seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori  fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang  digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam  bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah:  fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika  berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan  dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada  wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika,  yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi  teori-teori fisika.
Fisika teoretis meliputi model matematika dan abstraksi fisika di dalam usaha untuk menjelaskan data eksperimen yang diambil dari alam semesta. Inti pusatnya adalah fisika matematika, meskipun teknik konseptual lain juga digunakan.
Tujuannya adalah untuk merasionalisasi, menjelaskan dan memprediksi fenomena fisika. Kemajuan sains gayut secara umum pada hubungan antara studi eksperimen dan teori.
Dalam beberapa kasus, fisika teoretis mengikuti standar ketelitian  matematika sementara memberi bobot kecil terhadap eksperimen dan  pengamatan.
Fisika teoretis mencoba membuat dunia mengerti dengan membuat model  kenyataan, digunakan untuk merasionalisasikan, menjelaskan, dan  memperkirakan fenomena fisika melalui "teori fisika". Ada 3 tipe teori dalam fisika: teori mainstream, teori yang diusulkan dan teori pinggir.
Beberapa teori fisika dilatarbelakangi oleh pengamatan, sedangkan  lainnya tidak. Teori fisika merupakan model teori fisika dan tak bisa  dibuktikan dari aksioma  dasar. Teori fisika berbeda dari teorema matematika. Teori fisika  memperagakan kenyataan dan merupakan pernyataan dari apa yang telah  diamati, dan menyediakan perkiraan pengamatan baru.
Teori fisika dapat diterima jika sanggup membuat benar perkiraan dan  menghindari yang salah. Semua lainnya sama, teori fisika yang lebih  sederhana cenderung diterima atas teori yang kompleks. Teori fisika juga  lebih mungkin diterima jika menghubungkan jajaran luas fenomena. Proses  pengujian teori fisika merupakan bagian metode ilmiah.
Fisika teoretis hanyalah merupakan salah satu bagian penting fisika; bagian lainnya ialah fisika eksperimental dan fisika matematis. Perbedaan antara fisika teoretis dan fisika matematis ialah bahwa fisika matematis menemukan kekerasan matematis yang diperlukan dalam matematika untuk menjadi lebih penting daripada kontak dengan percobaan dan pengamatan.




0 komentar:
Posting Komentar